gambar makalah

gambar makalah

Minggu, 19 Juni 2011

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL REMAJA


REMAJA DAN MASYARAKAT
Hubungan seseorang dengan masyarakatnya menjadi semakin penting pada masa remaja Dalam mendidik remaja perlu diarahkan kepada hal-hal yang baik untuk menjaga keselarasan individu dan masyarakat. Hal ini sering menimbulkan bahan konflik karena remaja mempunyai cita-cita sendiri yang ideal yang tidak ditemukan dalam masyarakat. Remaja mengalami pertentangan antara apa yang diidam-idamkan dengan kenyataan yang ada. Pertentangan antara remaja dan masyarakat ini menurut Mollenhauer ada 6 macam:
1. Pertentangan integrasi dan partisipasi kritis
Supaya masyarakat bisa berfungsi dengan baik, maka semua warganya perlu memikul tanggung jawab bersama dan para remaja perlu dipersiapkan untuk hal tersebut. Namun banyak hambatan dan rintangan yang ditemukan bagi para remaja untuk ikut berpartisipasi secara kritis dalam berbagai institusi seperti keluarga, sekolah, serta kahidupan usaha. Tetapi sebagian besar remaja telah mengambil sikap konformitas sehingga biasa menyesuaikan diri dengan pola masyarakat daripada cita-cita sendiri.
2. Pertentangan antara kesempatan dan usaha kearah peningkatan status sosial
Cita-cita merupakan suatu kesempatan yang sama bagi semua orang (warga masyarakat) dan sangat disetujui oleh masyarakat, namun banyak gejala yang ditemukan bahwa seseorang sulit meningkatkan status sosial bila dia terlanjur masuk ke dalam suatu kelompok sosial. Misalnya, anak seorang petani akan tetap berada dalam kelompok petani tadi. Anak seoarng petani juga akan menjadi petani. Tetapi di Indonesia agak lain, Mobilitas orang meningkat maka banyak anak berasal dari kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah akan dapat keluar dari kelompoknya, menuntut pendidikan yang lebih tinggi dan akhirnya dapat menenmpatkan dirinya dalam status sosial yang lebih baik.
3. Pertentangan antara sugesti mengenai kehidupan yang serba enak dengan kenyataan yang ada: masih tergantung orang tua
Perkembangan seseorang idealnya adalah mencapai aktualisasi diri atau perwujudan diri. Anak muda masih diliputi penuh cita-cita akan kehidupan yang lebih bebas, mandiri, lepas dari ikatan remaja dan lingkungannya. Dalam waktu luang remaja sering melamunkan kehidupan yang lebih menyenangkan, membeli barang-barang yang disenangi. Namun keadaan itu akan hilang bila ia memilih untuk kawin, artinya mulai melepaskan status interimnya (peralihan). Remaja memasuki kehidupan bertanggung jawab dan waktu luangnya diisi oleh usaha menambah penghasilan hidup yang biasanya menuntut penyesuaian dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
4. Pertentangan antara perhatian mengenai faktor ekonomi dan pembentukan kepribadian
Pertentangan yang terjadi adalah pertentangan yang sungguh-sungguh: numerous fixus dan pengsrutkturan kembali sistem pengajaran yang bersifat ilmiah. Makin banyak anak –anak muda yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi sebagai akibat situasi hidup yang lebih baik. Namun pengstrukturan kembali membawa akibat bahwa makin banyak mahasiswa yang diketemukan lebih cocok untuk bentuk pengajaran yang non-akademis dan juga bahwa dari kelompok mahasiswa ada sebagian yang cocok untuk pekerjaan yang tidak terlalu akademis dan sebaian sangat cocok untuk menjadi peneliti, mencapai puncak kerja akademis dan nanti dapat mencapai tangga yang paling tinggi dalam masyarakat. Dalam keseluruhan pendidikan makin nampak bahwa kebutuhan ekonomi makin menguasai pembentukan kepribadian anak.
5. Pertentangan antara fungsi politis dalam pembentukan kepribadian dengan sifat sebenarnya yang tidak politis
Pengertian pembentukan kepribadian yang berasal dari pemikiran neo-humanisme, semula tidak berhubungan dengan pngertian dasar umum yang begitu dibutuhkan oleh setiap orang yang hidup dalam masyarakat yang maju. Pembentukan kepribadian berarti perkembangan sifat-sifat kemanusiaan lepas daripada pekerjaan yang dimilki seseorang. Remaja menginginkan agar sekolah bisa ikut berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat, dan tidak hanya mempersiapkan remaja untuk hidup bermasyarakat nanti
6. Pertentangan antara tuntutan rasionalitas dengan kenyataan yang irrasional
Remaja sering diberi pengertian bahwa sikap yang rasional sangat dibutuhkan dalam masyarakat yang sudah maju. Tetapi kenyataan yang ada sangat bertentangan. Rasionalisasi berarti bahwa semua yang terjadi harus bisa dikontrol, dilaksanakan secara terbuka. Meskipun begitu, proses demokratis yang ada dalam masyarakat yang telah maju tidak bisa terlaksana dengan baik dengan dalih tidak ada penilaian-penilain yang cukup mampu atau demi efisiensi pengambilan keputusan.
REMAJA DAN PEKERJAAN
Dalam keadaan yang normal maka orang dapat memilih suatu pekerjaan yang disenanginya. Memilih masih tetap ada bila orang ada kemungkinan sedikit saja untuk dapat memilih suatu pekerjaan, maka ia akan memilih pekerjaan yang paling dekat dengan bakat dan perhatiannya. Dalam hal ini subjektivitas orang akan nampak. Pada anak-anak dan remaja unsur subyektifnya tadi masih sangat menguasai hingga pilihannya tadi tidak bisa terlalu realistis. Pilihan pekerjaan yang sungguh-sungguh, bukanlah suatu tindakan sesaat saja, melainkan merupakan hasil suatu proses pemikiran dan pengalaman tertentu, walaupun hasilnya nanti mungkin juga dapat bersifat sementara.
Ginzberg telah membuat penataan dalam data mengenai proses pemilihan pekerjaan melaui teknik-teknik interview dalam penelitian longitudinal dan transversal. Ia membedakannya dalam tiga periode:
  1. Periode fantasi Terjadi sebelum anak berumur 11 tahun. Disini anak banyak mengadakan identifikasi dengan orang dewasa. Dan membayangkan akan menjadi apa dirinya kelak. Misalnya anak kecil yang membayangkan ingin menjadi jendral pada saat dewasa nanti.
  2. Periode tentatifTerjadi pada usia 11-17 tahun. Sebuah transisi dari fase fantasi menuju pengambilan keputusan yang realistik pada masa dewasa muda. Remaja mengalami kemajuan dari menilai minat mereka (usia 11-12 tahun), kemajuan pada menilai kemampuan (usia 13-14 tahun), sampai menilai nilai-nilai mereka (usia 15-16 tahun). Misalnya seorang anak laki-laki umur 12 tahun yang ingin menjadi dokter karena ia begitu tertarik untuk menolong orang lain, tetapi karena prestasinya yang hanya cukupan saja, ia dianjurkan untuk tidak masuk kedokteran. Maka pada usia 18 tahun ia menentukan untuk menjadi ahli fisioterapi.
  3. Periode realistisKurang lebih terjadi pada usia 17 tahun lebih. Disini terjadi suatu pilihan yang definitif timbul karena kompromi antara pendekatan subjektif, yang timbul pada periode tentatif, dengan kemungkinan-kemungkinan praktisnya. Semakin dewasa cara berpikir dari yang subyektif menjadi pemilihan karir yang realistik terjadi pada usia 17-18 tahun hingga 20 tahunan. Misal, anak laki-laki diatas tadi yang ingin masuk pendidikan fisioterapi dapat saja ditolak pada seleksi masuk atau sesudah menjalani satu tahun pendidikan tingkat pertama. Disini timbul proses menimbang-nimbang berbagai arah perhatian, kecakapan serta kemungkinan-kemungkinan yang optimal.
GInzberg menganggap selesai perkembangan pemilihan perkerjaan pada saat yang semula oleh psikologi perkembangan dianggap sebagai selesainya perkembangan seseorang. Meskipun pilihan pekerjaan jelas merupakan suatu tugas perkembangan remaja dan orang dewasa awal, namun hal itu belum menunjukkan bahwa pilihan yang dilakukan pada masa itu sudah merupakan pilihan yang mantap. Pemilihan pekerjaan adalah suatu proses perkembangan pada kebanyakan orang dan baru berhenti beberapa tahun sesudah mereka mengundurkan diri dari kehidupan pekerjaan, kurang lebih umur 60 dan 65 tahun. Dan Ginzberg juga berpendapat remaja termasuk dalam peralihan periode tentatif ke periode realistis.
Super (1957) mengatakan bahwa konsep diri individu memainkan peran pokok dalam pemilihan karir. Super percaya banyak perubahan perkembangan dalam konsep diri tentang pekerjaan terjadi pada waktu remaja dan dewasa muda. Proses pemilihan pekerjaan dalam arti proses yang menentukan karier, mengikuti proses kelima masa penghidupan, yaitu:
a. Masa pertumbuhan (sampai kurang lebih 14 tahun)
b. Masa Peninjauan/eksploratif (14-24 tahun)
c. Masa penentuan diri (24-44 tahun)
d. Masa Pertahanan (45-64 tahun)
e. Masa Peralihan (mulai 65 tahun)
Sesuai dengan penjelasan di atas, maka remaja ada dalam periode eksploratif.(peninjauan) pada usia 16 dan 20 tahu.
Menurut Wiegersma, klasifikasi pemilihan pekerjaan yang “pasti” ditentukan oleh :
  1. Faktor Esensial, dibedakan :
§ Faktor yang memberikan batas: menentukan batas kemampuan seseorang atas dasar potensi psikis dan fisik dan juga atas dasar pembentukan dan bantuan yang dating dari lingkungan.
§ Faktor yang memberikan arah dan dorongan: datang dari sejumlah faktor personal, sosiologis, social-ekonomis dan sifat watak seseorang.
  1. Faktor Kebetulan
Pengaruh faktor kebetulan kebanyakan adalah kejadian insidental dalam kehidupan seseorang yang dapat menentukan batas kemungkinan seseorang memperoleh pekerjaan ataupun memberikan arahnya. Contoh yang pertama adalah kecelakaan yang hebat, yang kedua misalnya kebetulan berjumpa dengan orang yang berpengaruh.
Kekompleksan keseluruhan faktor-faktor ini menyebabkan anak muda membutuhkan nasehat dan bimbingan dalam memilih suatu pekerjaan. Hal ini terutama dibutuhkan dalam periode tentatif, tetapi pada permulaan periode realistis, dan bahkan juga pada permulaan melakukan pekerjaan. Pusat-pusat bimbingan pekerjaan dan para orang tua mempunyai peranan yang sangat besar dalam hal ini.
REMAJA DAN PERMASALAHANNYA
Orang tua sering mengkhawatirkan anak remajanya bergaul dengan orang yang salah, tetapi sebenarnya, instruksi yang diberikan oleh orang tua mempengaruhi pilihan kelompok teman sebaya dan teman-temannya. Anak muda cenderung kepada anak muda lain yang tumbuh besar seperti mereka, yang selevel dalam prestasi sekolahnya, dalam penyesuaian dan dalam kecenderungan sosial dan anti sosialnya. Pada tahun-tahun awal orangtua mulai membentuk perilaku prososial dan antisosial dengan memenuhi kebutuhan emosional dasar sang anak. Orangtua yang dari anak dengan kenakalan kronis biasanya gagal menegakkan perilaku yang baik pada awal masa kanak-kanak dan bersikap keras atau tidak konsisten, atau kedua-duanya, dalam hal menghukum perilaku yang tidak patut.
Anak-anak yang mempunyai masalah pada umumnya berprestasi buruk di sekolah dan tidak betah dengan teman yang berperilaku sopan, mereka akan mencari teman anak-anak yang tidak popular dan berprestasi rendah untuk saling menguatkan. Remaja yang antisosial cenderung memiliki konflik dengan orangtua. Cara remaja antisosial berbicara, tertawa, atau senang ketika melakukan pelanggaran aturan dan anggukan yang dimengerti oleh mereka menandakan apa yang disebut “deviancy training”
Gaya pengasuhan yang otoritatif dapat membentu para remaja menginternalisasi standar yang dapat menghindarkannya dari pengaruh negative teman sebaya dan membuka diri mereka kearah yang lebih positif.
Pencegahan dan penanganan kenakalan para remaja bisa dilakukan sejak anak-anak, karena kenakalan remaja memilki akar di awal masa anak-anak. Remaja yang ikut serta dalam progiancy training”
Gaya pengasuhan yang otoritatif dapat membentu para remaja menginternalisasi standar yang dapat menghindarkannya dari pengaruh negative teman sebaya dan membuka diri mereka kearah yang lebih positif.
Pencegahan dan penanganan kenakalan para remaja bisa dilakukan sejak anak-anak, karena kenakalan remaja memilki akar di awal masa anak-anak. Remaja yang ikut serta dalam program intervensi masa kanak-kanak tertentu kurang berkecenderungan terlibat masalah. Intervensi ini tidak hanya membidik anak-anak awal tapi juga para remaja. Di samping menandai karakteristik remaja bermasalah, adalah penting untuk mencegah remaja berada dalam setting beresiko tinggi yang mendorong perilaku antisosial. Sekali lagi pengawasan orang dewasa merupakan hal penting terutama setelah sekola, dan malam akhir minggu, ketika para remaja cenderung mengangggur dan terkena masalah. Keikutsertaan dalam ekstrakulikuler sekolah cenderung menurunkan tingkat berhentii sekolah dan penahanan akibat kriminal di kalangaan anak yang beresiko tinggi.
Remaja yang nakal dan baru akan cenderung nakal cenderungberhenti pada tahap kedua Kohlberg: sebagaimana nak prasekolah, mereka menjauhi perilaku yang salah jika diancam hukuman atau takut diketahui. Denag bergerak ke tahap ke tiga, dimana mereka lebih memperhatikan pemenuhan norma dan ekspektasi sosial, mereka dapat mengembangkan ‘penyangga kognitif “ terhadap berbagai godaan. Antar teman sebaya juga dapat menstimulasi pertumbuhan moral apalagi pengaruh yang dibawa teman itu positif.
KESIMPULAN
Jadi perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial dengan berprilaku yang dapat diterima secara sosial, memenuhi tuntutan yang diberikan oleh kelompok sosial, dan memiliki sikap yang positif terhadap kelompok sosialnya. Perkembangan sosial pada masa remaja (pudertas) merupakan masa yang unik, masa pencarian identitas diri dan ditandai dengan perkembangan fisik dan psikis anak. Pada masa ini sosialisasi anak lebih luas dan berkembang, mereka mulai menjalin hubungan dengan teman-teman laki-lakinya dan mengadakan kencan-kencan (dating). Anak lebih mementingkan teman dari pada keluarga dan mulai timbul banyak pertentangan dengan orang tua. Mereka umumnya belum bekerja dan masih belum mampu menafkahi dirinya sendiri. Karena itu sebaiknya orang tua benar-benar memperhatikan perkembangan anak sampai ia mampu untuk membedakan dan memilih mana yang baik dan buruk untuk dirinya (dewasa). Tetapi tidak dengan bersikap otoriter terhadap anak, supaya anak merasa lebih nyaman dan tidak takut untuk menceritakan konflik-konflik yang terjadi selama masa perkembangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Monks, F.J., Knoers, A.M.P. & Haditono, S.R. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 1994.
Santrock, J.W. Life Span Development, 9th edition. New York: McGraw Hill, Inc. 2004.
Papalia, Diane E, et.al. Human Development. New York: McGraw Hill, Inc.2008.

Selasa, 14 Juni 2011

makalah ips


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Ilmu yang mempelajari ekonomi disebut sebagai ilmu ekonomi.
Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota.

I.2 Rumusan Masalah
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka kami mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
a.         Apa pengertian dari ekonomi dan koperasi?
b.        Apa yang dimaksud dengan produksi,distribusi dan konsumsi?
c.         Apa yang dimaksud dengan permintaan dan penawaran?
d.        Apa pengertian dari pasar uang?

I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan kami membuat makalah yang berjudul ”Dasar Psikologis” adalah sebagai berikut:
a.         Mahasiswa mampu memahami pengertian dari ekonomi dan koperasi
b.        Mengetahui maksud dari produksi, distribusi dan konsumsi
c.         Mengetahui maksud dari perbedaan antara permintaan dan penawaran
d.        Sebagai tugas mata kuliah dasar-dasar IPS
















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekonomi dan Koperasi
A.      Pengertian Ekonomi
Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Ilmu yang mempelajari ekonomi disebut sebagai ilmu ekonomi.
B.       Pengertian Koperasi
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi indonesia yang melandasi aktifitas koprasi di indonesia.
§   Landasan Idiil = Pancasila
§   Landasan Mental = Setia kawan dan kesadaran diri sendiri
§   Landasan Struktural dan gerak = UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
1.      Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
2.      Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
2.2 Prduksi, Distribusi dan Konsumsi
§   Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa. Contoh : pabrik batre yang memproduksi batu baterai, tukang mie ayam yang membuat mie yamin, tukang pijet yang memberikan pelayanan jasa pijat dan urut kepada para pelanggannya, dan lain sebagainya.
§  Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan atau menyebarkan produk barang atau jasa dari produsen kepada konsumen pemakai. Perusahaan atau perseorangan yang menyalurkan barang disebut distributor. Contoh distribusi seperti penyalur sembako, penyalur barang elektronik, penyalur pembantu, biro iklan, dan lain-lain.
Pihak yang melakukan distribusi antara lain:
1)        Agen; pihak yang ditujukan oleh produsen untuk menyalurkan produksinya
2)        edagang Besar; pihak yang membeli barang dengan jumlah besar kemudian dijual lagi kepada pengecer
3)        Pedagang Eceran; pihak yang bmenjual barang langsung kepada konsumen
§   Konsumsi
Konsumsi adalah suatu aktifitas memakai atau menggunakan suatu prosuk barang atau jasa yang dihasilkan oleh para produsen. Perusahaan atau perseorangan yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Contoh konsumsi dalam kehidupan kita sehari-hari seperti membeli jamu tolak angin di toko jamu, pergi ke dokter hewan ketika iguana kita sakit keras, makan di mc d, main dingdong, dan sebagainya.
2.3  Permintaan dan Penawaran
A.    Permintaan Barang dan Jasa
1.      Pengertian Permintaan
Perhatikan contoh pengalaman Desi berikut ini. Desi ingin membuka usaha toko buah, untuk itu dia membeli buah jeruk di pasar, tetapi sebelumnya dia membuat catatan belanja berikut ini.
Tabel 17.1 Daftar Pembelian Jeruk:
Berdasarkan daftar belanjaan Desi di atas menunjukkan bahwa pada saat harga jeruk sebesar Rp4.500,00, Desi akan membeli jeruk sebanyak 140 kg. Ketika harga Rp6.000,00, maka Desi hanya akan membeli jeruk sebanyak 20 kg. Kesediaan Desi untuk membeli jeruk dalam berbagai jumlah pada tingkat harga tertentu merupakan contoh permintaan. Pada saat Desi menyusun daftar permintaan jeruk, apakah hanya mempertimbangkan harga saja? Tentunya tidak, bukan? Desi juga harus mempertimbangkan uang yang dimilikinya. Jika uang yang tersedia dapat digunakan untuk memenuhi keinginan Desi untuk membeli jeruk maka permintaan jeruk dapat terjadi. Lalu apakah yang dimaksud permintaan? Apabila dalam merumuskan pengertian permintaan hanya memerhatikan faktor harga barang dan jumlah barang yang diminta, serta menganggap faktor-faktor selain harga tidak berubah, maka permintaan adalah keseluruhan jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.
2.        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa selain faktor harga masih ada faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan. Namun, faktor-faktor selain harga pengaruhnya tidak sekuat faktor harga. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi permintaan.
a)        Harga Barang itu Sendiri
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan menurun.
Sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
b)       Harga Barang Subtitusi (Pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaos adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaos lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
c)        Harga Barang Komplementer (Pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
d)       Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.
e)        Selera Konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
f)         Intensitas Kebutuhan Konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.
g)        Perkiraan Harga di Masa Depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.
h)       Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
3.      Macam-Macam Permintaan
Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.
a. Permintaan Menurut Daya Beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1)   Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini,
2)   Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. 3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan.

b. Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
§   Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
§   Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar
.
4.  Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
B.  Penawaran Barang dan Jasa
1          Pengertian Penawaran
Tentunya masih ingat mengenai daftar permintaan jeruk Desi. Berdasarkan daftar permintaan jeruk Desi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang diminta semakin sedikit. Hal tersebut apabila dilihat dari sisi pembeli. Bagaimana jika dilihat dari sisi penjual jeruk? Supaya kalian dapat menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pelajari bersama mengenai daftar penjualan jeruk Pak Heri berikut ini.
Tabel 17.5 Daftar Penjualan Jeruk Pak Heri
Tabel di atas menunjukkan berbagai jumlah jeruk yang ingin dijual oleh Pak Heri pada berbagai tingkat harga tertentu pada saat tertentu. Pak Heri sebagai penjual tentunya ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Oleh karena itu jika Pak Heri menjual jeruknya dengan harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ingin ditawarkan sebanyak 50 kg. Apabila harganya Rp4.750,00, jumlah jeruk yang ditawarkan adalah 60 kg. Akan tetapi jika harga jeruk setiap satu kilogramnya sebesar Rp6.000,00, Pak Heri akan menjual lebih banyak lagi jeruknya, yaitu sebanyak 110 kg. Daftar yang menunjukkan penjualan jeruk Pak Heri itulah merupakan contoh penawaran. Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit.
Seperti halnya pembeli, apakah penjual juga hanya memperhitungkan faktor harga saja dalam menyusun daftar penawaran? Tentu saja tidak. Pada kenyataannya banyak faktor yang memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).


2          Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran
1)       Harga Barang itu Sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
2)       Harga Barang Pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
3)       Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya.
4)        Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
5)        Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
6)        Perkiraan Harga di Masa Depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
3          Macam-Macam Penawaran
Apabila ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif.
§   Penawaran Individu
Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual. Contoh penawaran jeruk oleh Pak Heri (lihat Tabel 17.5).
§  Penawaran Kolektif
Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan.


4        Hukum Penawaran
Semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
2.4 Badan Usaha dan Sistem Perekonomian
A. Jenis-Jenis Usaha Dalam Bidang Ekonomi
1. Agraris
Usaha dalam bidang agraris menggunakan lahan tanah sebagai faktor produksi utama. Misalnya pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Bidang agraris dapat menghasilkan bahan pangan seperti padi, sayur, daging, ikan dan susu. Bidang ini juga dapat menghasilkan bahan baku industri seperti tebu, cokelat kelapa sawit dan kapas.
2. Industri
Usaha bidang industri merupakan jenis usaha yang mengola bahan mentah menjadi bahan jadi, bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, dan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
§   Bahan mentah adalah bahan yang perlu diolah dulu agar dapat memenuhi kebutuhan, misalnya kapas dan kayu gelondongan.
§   Bahan setengah jadi adalah hasil olahan dari bahan mentah tapi masih perlu diolah lagi agar siap digunakan, contoh benag bagi industri tekstil dan tepung bagi industri roti.
§   Bahan jadi adalah hasil akhir proses pengolahan yang sudah siap untuk digunakan, misalnya baju, sepeda dan televisi. Contoh Industri kecil : pengrajin sepatu, mebel, alat-alat rumah tangga, dan tahu tempe.  Contoh Industri besar: perusahaan tekstil, mobil, semen dan elektronik.
3. Perdagangan
Usaha dalam bidang perdagangan adalah jenis usaha menjual barang-barang produksi kepada pihak lain tanpa mengola bahan tersebut. Misalnya pedagang beras, bahan bangunan dan makanan.
4. Jasa
Usaha bidang jasa adalah jenis usaha yang tidak menghasilkan benda melainkan memberikan pelayanan kepada pihak lain sesuai kebutuhan. Misalnya guru, dokter dan paramedis.
B. Pengelolaan Usaha
1        Usaha yang dikelola sendiri/perorangan
Usaha yang dikelola sendiri merupakan usaha yang didasarkan atas kepemilikan modal secara tunggal.
§  Kelebihan
1. Pemilik bebas mengatur usahanya
2. Semua keuntungan dapat dinikmati sendiri
3. Rahasia perusahaan terjamin
§  Kekurangan
1. Modal terbatas
2. Kemampuan tenaga pengelola terbatas
3. Kesinambungan usaha kurang terjamin
4. Semua resiko ditanggung sendiri

2          Usaha Yang Di Kelola Kelompok
1)        Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN digolongkan menjadi 3 jenis yaitu
§  Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan ini bertujuan pelayanan kepada masyarakat dan bukan semata-mata mencari keuntungan.
§  Perusahaan Umum (Perum)
Perusahan ini seluruh modalnya diperoleh dari negara. Perum bertujuan untuk melayani masyarakat dan mencari keuntungan
§  Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan ini modalnya terdiri atas saham-saham.  Sebagian sahamnya dimiliki oleh negara dan sebagian lagi dimilik oleh pihak swasta dan luar negeri.

2)      Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
§  Firma (Perusahaan Persekutuan)
Firma adalah badan usaha yang dimiliki oleh palaing sedikit dua orang. Kemajuan Firma dan semua resiko ditanggung bersama.
§  Persekutuan Komanditer (CV)
CV adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh beberapa orang . Pemilik modal dalam CV disebut anggota. Dalam CV terdapat dua macam keanggotaan, yaitu anggota aktif dan pasif. Anggota aktif bertanggung jawab penuh terhadap jalannya perusahaan. Anggota pasif hanya sevbatas pemilik modal.
§  Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah badan usaha yang modalnya dihimpun dari beberapa orang melalui penjualan saham. Saham adalah surat tanda bukti keikutsertaan menjadi pemilik perusahaan. Setiap pemegang saham akan mendapatkan deviden yaitu laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.


2.5  Pasar Uang
a.  Pengertian Pasar Uang
Pasar uang (Money Market) adalah pasar dengan instrumen financial jangka pendek, umumnya yang diperjualbelikan berkualitas tinggi. Jangka waktu instrumen pasar uang biasanya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang. Pasar uang sering juga disebut pasar kredit jangka pendek.

b.  Kebutuhan Adanya Pasar Uang
Alasan kenapa pasar uang dibutuhkan dalam sistem perekonomian adalah banyaknya perusahaan serta individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai antara inflows dan outflows. Misalnya, perusahaan melakukan penagihan dari klien pada periode tertentu dan pada waktu yang lain ia harus mengeluarkan uang untuk menutupi biaya operasionalnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut (perusahaan pada saat kasnya mengalami defisit), maka perusahaan tersebut sementara dapat memasuki pasar uang sebagai peminjam dengan mencari lembaga keuangan atau pihak lain yang memiliki surplus (kelebihan) dana. Selanjutnya, pada saat perusahaan tersebut mengalami surplus dana, maka perusahaan tersebut menjadi kreditor dalam pasar uang untuk memperoleh pendapatan daripada membiarkan danaya tak terpakai atau idle.
c.  Perbedaan dengan Pasar Modal
Perbedaan antara pasar modal dengan pasar uang adalah jangka waktunya. Dalam pasar uang, diperdagangkan suratberharga berjangka waktu pendek, sedangkan dalam pasar modal, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu panjang
d.  Mekanisme Pasar Uang
Pasar Uang berbeda dengan Pasar Modal yang tradingnya dilakukan melalui Bursa atau Stock Exchange, Pasar Uang sifatnya abstrak, tidak ada tempat khusus seperti halnya dengan Pasar Modal, transaksi pada Pasar Uang dilakukan secara OTC (Over The Counter Market), dilakukan oleh setiap peserta (partisipan) melalui Desk atau Dealing Room masing-masing peserta.
e.  Fungsi Pasar Uang
§  Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek
§  Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek
§  Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untul melakukan investasi
§  Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada perusahaan di Indonesia.
Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanya kebutuhan untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi. Dengan demikian pasar uang merupakan sarana alternatif khususnya bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan, dan peserta-peserta lainnya, baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditasnya.
Pasar uang juga merupakan sarana pengendali moneter (secara tidak langsung) oleh otoritas moneter dalam melaksanakan operasi terbuka, karena di Indonesia pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral yaitu BankIndonesia dilakukan melalui pasar uang dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagai instrumennya.
f. Peserta Pasar Uang
§   Lembaga keuangan
§   Perusahaan besar
§   Lembaga pemerintah, dan
§   Individu-individu

g.  Tujuan Pasar Uang
Dari pihak yang membutuhkan dana :
§  Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
§  Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
§  Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
§  Sedang mengalami kalah keliring
Dari pihak yang menanamkan dana :
§  Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu
§  Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan
§  Spekulasi












BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Sedangkan Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Jenis kegiatan ekonomi adalah produksi, distribusi dan konsumsi.
Adapun hukum dari permintaan yaitu ”semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang bersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta”. Sedangakan hukum dari penawaran yaitu “ semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan”.
Jenis usaha dalam bidang ekonomi adalah antara lain:
§  Agraris
§  Industri
§  Perdagangan
§  Jasa
3.2  Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, semoga apa yang telah disajikan akan memberikan ilmu dan informasi. Selanjutnya demi kesempurnaan makalah ini penulis memohon saran dan kritik guna memperbaiki kesalahan dikemudian hari.



DAFTAR PUSTAKA

http://www.gudangmateri.com/2010/11/pengertian-pasar-uang.html
Suyanto dan Nurhadi, 2003. IPS Ekonomi. Jakarta: Erlangga